Selasa, 17 September 2013

Laporan
Praktikum Pengamatan Perkecambahan
Jagung & Kacang Hijau
EPIGEAL.jpg

SMAN 1 TELUKJAMBE TIMUR

Laporan
Praktikum Pengamatan Perkecambahan
Jagung & Kacang Hijau
EPIGEAL.jpg
SMAN 1 TELUKJAMBE TIMUR
Nama            : JATIM ARIF PERMANA
Kelas            : XII IPA 2
KATA PENGANTAR
          Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “Pengamatan Perkecambahan pada Jagung & Kacang Hijau”.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji jagung & kacang hijau dan mengetahui faktor yang mempengaruhi biji jagung & kacang hijau untuk berkecambah.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah saya alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan saya semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Siti Fatimah yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata saya ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas budi baik anda semua.



Daftar Isi
Judul………………………………………………………………………………………………1
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….....1
Latar Belakang……………………………………………………………...............................1
Tujuan Praktikum……………………………………………………………………………..…1
Manfaat Penelitian………………………………………………………………………………1
Metode Penelitian……………………………………………………………………………….2
Hasil Pengamatan ……………………………………………………………………………...3
Pembahasan…………………………………………………………………………………….4
Kesimpulan………………………………………………………………………………………4
Saran……………………………………………………………………………………………..5




\



Judul
Perkecambahan Jagung Dan Kacang Hijau

Latar Belakang
            Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi.
Tujuan Penelitian
            Tujuan dari percobaan ini adalah menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan dan mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk berkecambah.
Manfaat Penelitian
            Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.

1
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain :
Alat :
- 4 Gelas plastik
Bahan:
- 5 Biji jagung
- 5 Biji Kacang Hijau
- Kapas secukupnya
- Air secukupnya
Cara Kerja :
1.        Susunlah 4 gelas plastik
2.        Masukkan kapas ke dalam 2 gelas plastik. Kemudian taburkan masing-masing gelas 2 biji jagung.
3.         Masukan kapas secukupnya ke dalam 2 gelas plastik. Kemudian taburkan masing-masing gelas 2 kacang hijau.
4.         Letakkanlah gelas-gelas tersebut pada tempat  yang berbeda yakni, luar ruangan dan dalam ruangan
5.         Siramlah air secukupnya pada semua gelas plastik yang telah berisi biji-bijian tersebut setiap hari

2
Hasil Pengamatan


3
Pembahasan
     Bila tumbuhan jagung & kacang hijau diletakkan didalam ruangan, maka proses pertumbuhannya lebih cepat. Proses pertumbuhan di tempat yang gelap disebut etiolasi. Kapas yang digunakan harus steri. Tanaman diberi air secara rutin agar tumbuh dengan subur. Udara di sekitar tanaman juga harus stabil. Suhu ruangan dimana tanaman itu diletakkan juga harus normal.
Tanaman jagung & kacang hijau tumbuh dengan subur karena dirawat dengan baik. Menggunakan biji yang segar. Sebagian biji yang tidak dapat tumbuh berarti biji itu tidak baik/tidak segar.
Kesimpulan
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah:
  1. Air
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
  1. Cahaya
Cahaya merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
2.    Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
4
Saran
  1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
  2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
  3. Kondisi kapas dan air harus steril











5


Minggu, 21 Juli 2013

Gelombang transversal

Gelombang Transversal
Gelombang dalam perambatannya mempunyai arah dalam perambatannya, begitu juga dengan getaran (ingat pengertian gelombang, bahwa gelombang adalah getaran yang merambat). Seperti yang dijelaskan pada postingan sebelumnya tentang pengertian gelombang, bahwa berdasarkan arah rambatannya
Untuk mengetahui apa pengertian gelombang transversal coba lakukan percobaan sederhana berikut. Kamu ambil sebuah tali dan pita, kemudian tali tersebut kamu pegang ujungnya dan ujung yang lain suruh teman kamu untuk memegannya. Sementara pita tersebut kamu ikatkan pada tengah-tangah tali. Kemudian hentakan ujung tali yang kamu pegang. Apa yang terjadi pada tali tersebut? Apa yang terjadi pada pita yang kamu ikatkan pada tengah-tengah tali?
Ketika kamu menghentakkan ujung tali sementara ujung yang lainnya dipegang temanmu, akan terbentuk gelombang yang menjalar dari ujung yang kamu pegang ke ujung yang dipegang temanmu. Arah gelombang tersebut adalah mendatar atau horizontal.
Pita yang diikatkan pada tali akan mengalami gerakan naik dan turun setiap kali gelombang melewatinya. Pita tidak ikut merambat, tetapi hanya bergerak ke atas kemudian ke bawah jika gelombang telah melewatinya. Gerakan pita adalah vertikal.

Ternyata, gelombang pada tali merambat secara horizontal dan arah getarannya vertikal. Dengan demikian arah perambatan gelombang dan arah getarannya saling tegak lurus. Gelombang seperti ini disebut dengan gelombang transversal. Jadi, pengertian gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah getarannya.


Istilah-istilah dalam gelombang transversal :
Puncak gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang (misal b dan f)
Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang (misal d dan h)
Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg
Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi
Amplitude (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai oleh partikel (misal b b1 atau d d1)
Panjang Gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak berurutan (misal bf ) atau jarak antara dua dasar berurutan (misal dh)
Gelombang transversal merambat pada medium padat karena gelombang ini membutuhkan medium yang relatif kaku untuk merambatkan energi getarnya. Jika medium tempat merambat tidak kaku, partikel medium akan saling meluncur. Dengan demikian, gelombang transversal tidak dapat merambat dalam medium fluida (zat cair dan gas).
Gelombang transversal dapat diperoleh dengan menarik sebuah slinki dalam arah horizontal, kemudian menggetarkan ujung slinki ke atas dan ke bawah, energi getaran tersebut akan dipindahkan dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan terbentuklah gelombang. Pada saat energi getaran berpindah, medium tempat gelombang merambat bergerak ke atas dan ke bawah sehingga gerak medium tersebut tegak lurus terhadap gerak gelombang.

Transversal Waves
In the direction of wave propagation has the propagation, as well as vibration (remember understanding waves, that waves are vibrations that propagate). As explained in the previous post about understanding the waves, that based on the direction rambatannya.

To find out what the terms of transverse waves trying to do the following simple experiment. You grab a rope and ribbon, then you hold the rope end and the other end to tell your friends memegannya. While the ribbon you tie the hands of the middle-rope. Then snap the end of the rope you hold. What happens to the rope? What happens to the ribbon you tie in the middle of the rope?
When you stomp end of the rope while the other end is held by friends, will form a wave that propagates from the tip to the end that you hold your friend held. The wave direction is flat or horizontal.
Ribbon tied around the rope will experience movement up and down each time the wave passed. Tape does not come creeping, but only move up and then down when the wave has passed. Tape motion is vertical. 

Apparently, the wave propagates horizontally on ropes and vertical vibration direction. Thus the direction of wave propagation and vibration directions perpendicular to each other. Such a wave is called a transverse wave. Thus, the notion of a transverse wave is a wave whose propagation direction perpendicular to the direction of vibration.

In terms of transverse waves:
Wave crest is the highest point on the wave (eg, b and f)
Basic wave is the lowest points on the wave (eg, d and h)
Arch OBC hill or wave is efg
Valley of the wave is hollow CDE or ghi
Amplitude (A) is the absolute value of the largest deviation that can be achieved by particles (eg b or d d1 b1)
Wavelength (λ) is the distance between two successive peaks (eg bf) or the distance between two consecutive base (eg dh)
Transverse waves propagating in a solid medium for these waves need a medium that is relatively stiff for merambatkan vibration energy. If the propagating medium is rigid, medium particles will each slide. Thus, transverse waves can not propagate in a fluid medium (liquid and gas).
Transverse waves can be obtained by drawing a slinki in the horizontal direction, then vibrate the tip slinki up and down, the vibration energy is transferred from one end to the other and formed a wave. At the time of vibrational energy to move, the medium where the waves propagate upward and downward so that the motion of the medium is perpendicular to the wave motion.